4 Terobosan Baru yang Dilakukan FIFA di Piala Dunia 2022: Beri Keuntungan Bagi Tim Elite?

Piala Dunia 2022 Qatar bakal menyajikan berbagai pembaharuan guna menyempurnakan berlangsungnya event empat tahunan itu. Sebagai turnamen yang bakal disaksikan jutaan orang di seluruh penjuru, FIFA memberi berbagai terobosan di Piala Dunia 2022. Karena faktor Covid 19, FIFA memutuskan untuk menambah kuota pemain tim di Piala Dunia 2022.

Jika di event sebelumnya, tim hanya boleh memboyong 23 pemain, kini di peraturan baru, masing masing negara boleh membawa 26 pemain dalam skuad. Sebenarnya peraturan tersebut bukanlah hal baru, di event sebelumnya, Piala Eropa 2020, UEFA juga menambah kuota pemain menjadi 26 karena faktor pandemi. Meski banyak mengundang kritik, FIFA tetep kekeuh dengan peraturan baru yang mereka buat.

Dengan bertambahnya kuota pemain, tim tim elite yang memiliki banyak pemain mentereng begitu diuntungkan. Prancis, Brasil, Jerman, Inggris, sampai Spanyol adalah barisan negara yang memiliki banyak pemain berbakat yang bermain di liga top Eropa. Kuota pemain bertambah, jumlah pergantian pemain juga ikut bertambah. Alasannya? lagi lagi karena faktor pandemi Covid 19.

Sebenarnya, banyak Liga di penjuru Dunia sudah menerapkan peraturan 5 pergantian pemain. Namun, di turnamen Piala Dunia, ini bakal menjadi pemandangan yang baru. Lagi lagi, tim tim yang memiliki kedalaman skuad mentereng bakal merasakan dampak positif.

Sang juru taktik dapat melakukan adaptasi taktik di setiap laganya karena tertolong jumlah pergantian. Sistem pendeteksi offside yakni pelengkap Video Assistant Referee (VAR) yang bakal diterapkan di Piala Dunia 2022 Qatar. Sistem tersebut adalah Semi automated Offsides yang mampu mendeteksi pergerakan bola dan pemain secara real time di Piala Dunia 2022 Qatar.

Tekonologi yang diluncurkanFIFAitu menggunakan 12 kamera yang ditempatkan di bawah atap stadion. Kamera tersebut mampu melacak pergerakan setiap pemain hingga 29 titik data per pemain. Pergerakan pemain diamati 50 kali per detik secara akurat guna menentukan posisi pemain di waktu tertentu.

Setelah data didapat dengan algoritme yang cangih, peringatan tentang potensi offside akan dikirim ke perangkat video assistant referee (VAR). Kemudian, setelah mampu menditeksi pergerakan pemain dengan bola, jika pemain dianggap offside oleh VAR, sistem akan langsung mengabari wasit di lapangan dalam waktu beberapa detik. Sistem baru tersebut diluncurkan untuk menyempurnakan VAR yang sejak peluncurannya di tahun 2018 masih mendapat rangkaian kritik.

Dengan sistem 3D yang dikembangkan, teknologi itu diharapkan mampu membantu wasit di lapangan untuk memimpin pertandingan seadil mungkin. Tiga dari 36 wasit yang terdaftar di Piala Dunia 2022 adalah wasit perempuan. Ketiga wasit perempuan tersebut adalah Yoshima Yamashita (Jepang), Salima Mukansanga (Rwanda), dan Stephanie Frappart (Prancis).

Hadirnya ketiga wasit perempuan di atas membuat Piala Duia 2022 mengukir sejarah. Untuk pertama kalinya, Piala Dunia bakal mempercayakan wasit perempuan untuk memimpin pertandingan. Terobosan baru yang diluncurkan FIFA tersebut bakal mewarnai gelaran Piala Dunia 2022 dengan pemandangan baru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *